a. Bentuk Pangkat
1). Jika n bilangan bulat positif dan a bilangan real maka a pangkat n didefinisikan sebagai berikut :
Pengertian pangkat tersebut diperluas, yaitu untuk berlaku :
2). Sifat-sifat pengerjaan hitung bilangan berpangkat
b. Bentuk Akar
1). Jika a dan b bilangan real serta n bilangan bulat positif, maka :
2). Sifat-sifat bentuk akar.
3). Merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar
c. Logaritma
1). Jika a dan b bilangan positif dengan maka berlaku :
Dari hubungan tersebut, diperoleh :
2). Sifat-sifat logaritma
Rabu, 28 Agustus 2013
OPERASI PENJUMLAHAN PENGURANGAN PERKALIAN & PEMBAGIAN (Sistem Bilangan)
Silahkan download file pdf disini
OPERASI PENJUMLAHAN & PENGURANGAN (Sifat-sifat Bilangan Riil dalam Operasi Hitung)
Suatu bilangan asli jika dilakukan operaso tambah, hasilnya adalah bilangan asli. Demikian juga dengan operasi kali pada bilangan asli, hasilnya adalah bilangan asli juga. Inilah yang dinamakan dengan sifat tertutup. Dapat disimpulkan bahwa bilangan asli tertutup pada operasi tambah dan operasi kali, tetapi tidak tertutup pada operasi kurang dan operasi bagi pada bilangan asli. Pada sistem bilangan riil, operasi hitung tambah, kurang , kali dan bagi memiliki sifat ketertutupan, kecuali unsur nol dalam operasi bagi.
2. Komutatif (Pertukaran)
Jika bilangan riil a dan b dijumlahkan, hasilnya akan sama walaupun tempat atau posisi bilangan itu ditukar.
a + b = b + a
Sifat ini berlaku juga untuk perkalian, tetapi tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian.
3. Asosiatif (Pengelompokan)
Untuk setiap a, b dan c bilangan riil, berlaku:
(a + b) + c = a + (b + c)
Sifat Asosiatif ini berlaku juga untuk perkalian. Sama halnya
dengan sifat komutatif, sifat asosiatif tidak berlaku pada operasi
pembagian dan pengurangan.
4. Distributif atau Penyebaran
Untuk setiap a, b, dan c bilangan riil, berlaku sifat berikut:
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
atau
(a x b) + c = (a x c) + (b x c)
5. Elemen Satuan
Elemen satuan disebut unsur identitas, sebuah unsur bilangan
yang dioperasikan dengan bilangan lain. Hasilnya adalah bilangan itu
sendiri. Pada operasi penambahan bilangan riil berlaku:
a + 0 = 0 + a = a
atau
a x 1 = 1 x a = a
untuk identitas operasi tambah (+), yaitu 0 dan 1 merupakan unsur identitas pada operasi kali (x).
6. Invers
Sebuah unsur bilangan jika dioerasikan dengan bilangan lain
akan menghasilkan sebuah unsur identitas. Jika a adalah bilangan riil
berlaku
a + (-a) = (-a) + a = 0
invers penjumlahan dari a adalah –a.
CONTOH
PENJUMLAHAN
· 3 + 4 = 7 berlaku sifat komutatif karena 3 + 4 = 4 + 3 =7
· ((-2) + 3) + 1 = 2 berlaku sifat asosiatif karena ((-2) + 3) + 1 =(- 2) + (3 + 1) = 2
·
PENGURANGAN
· 7 – 9 = -2 tidak berlaku sifat komutatif karena 7 – 9 tidak sama dengan 9 – 7
· (2 – 3) -2 = -3 tidak berlaku sifat asosiatif karena (2 – 3) -2 = 2 – (3 – 2)
PERKALIAN
· (-3) x 3 = -9, berlaku sifat komutatif (-3) x 3 = 3 x (-3) = -9
· (2 x 4) x (-2) = -16, berlaku sifat asosiatif karena (2 x 4) x (-2) = 2 x (4 x (-2)) = -16
· 3 x (1 + (-2)) = (3 x 1) + (3 x -2) = -3, berlaku sifat distributif (x) terhadap (+)
PEMBAGIAN
Seperti halnya dengan operasi pengurangan, sifat asosiatif dan komutatif tidak berlaku untuk operasi pembagian ini.
OPERASI PENJUMLAHAN & PENGURANGAN (Sifat-Sifat Pengerjaan Hitung pada Bilangan Bulat)
1.
|
Sifat-Sifat
Operasi Hitung Bilangan Bulat
|
||||||||||||
2.
|
Menggunakan
Sifat-Sifat Pengerjaan Hitung
Operasi
Hitung Perkalian perkalian jika salah satu bilangannya merupakan bilangan
yang cukup besar, salah satu cara mempermudah pengerjaanya dengan menggunakan
sifat distriburif.
Contoh :
9 × 456 =
9 × ( 400 + 50 + 6 )
= ( 9 × 400 ) + ( 9 × 50 ) + ( 9 × 6 )
= 3600 + 450 + 54
= 4104
|
OPERASI PENJUMLAHAN & PENGURANGAN
Soal Cerita Matematika Operasi Penjumlahan dan Pengurangan
Selamat Mencoba Yaaaa.....GooD Luck...!!!
Selamat Mencoba Yaaaa.....GooD Luck...!!!
Selamat Mencoba Yaaaa.....GooD Luck...!!!
Selamat Mencoba Yaaaa.....GooD Luck...!!!
Selamat Mencoba Yaaaa.....GooD Luck...!!!
OPERASI PENJUMLAHAN, PENGURANGAN, PERKALIAN & PEMBAGIAN (Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat)
Dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan bulat, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Tanda operasi hitung
2. Tanda kurung
Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat terdapat
tanda kurung, pengerjaan yang berada dalam tanda kurung harus dikerjakan
terlebih dahulu. Apabila dalam suatu operasi hitung bilangan bulat
tidak terdapat tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat
operasi hitung sebagai berikut:
1. Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-) sama kuat, artinya
operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
2. Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
3. Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) lebih kuat dari pada operasi
penjumlahan (+) dan pengurangan (-), artinya operasi perkalian (x) dan
pembagian (:) dikerjakan terlebih dahulu dari pada operasi penjumlahan
(+) dan pengurangan (-).
Perhatikan contoh berikut ini:
1. 24 + 56 x 42 - 384 : 12 = 24 + (56 x 42) - (384 : 12)
= 24 + 2.352 - 32
= 2.376 - 32
= 2.344
2. 360 + 800 x 80 : 200 = 360 + (800 x 80 : 200)
= 360 + (64.000 : 200)
= 360 + 320
= 680
3. (480 : 12) x 15 + 1.350 = (40 x 15) + 1.350
= 600 + 1.350
= 1.950
Semoga bermanfaat dan salam Matematika.
RUMUS ABC (RUMUS KUADRATIS)
Rumus ABC
atau disebut juga dengan rumus kuadratis adalah salah satu rumus yang sangan
membantu kita dalam menentukan akar-akar dari sebuah persamaan. Menurut Wikipedia,
pengenalan rumus ABC ini karena nilai
akar-akar persamaan kuadratnya nanti akan bergantung pada nilaio a, b dan c
persamaan tersebut
Bentuk
rumus ABC adalah:
Contoh penggunaan rumus abc sebagai berikut:
Tentukan penyelesaian
persamaan x2 – 5x
+ 4 = 0
Jawab:
Mudah
bukan memahami rumus ABC ini, semoga bermanfaat yah Rumus ABC
OPERASI BILANGAN (Bilangan Bulat dan Sifat Operasi Perhitungan Bilangan Bulat)
Bilangan
Bulat dan Sifat Operasi Perhitungan Bilangan Bulat -
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan positif,
nol, dan bilangan negatif. Bilangan bulat dinotasikan dengan
B
= {…., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,….}.
BILANGAN
BULAT
Jika
digambarkan dalam garis bilangan, maka seperti berikut
Garis Bilangan |
Pada
gambar garis bilangan diatas, bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6 … disebut bilangan
bulat positif yang terletak di sebelah kanan nol, sedangkan bilangan –1,
–2, –3, –4, –5, … disebut bilangan bulat negatif terletak di sebelah
kiri nol.
Dengan
memperhatikan tempat pada garis bilangan, dapat kita nyatakan (dalam contoh)
bahwa :
a. -3 < 2, karena -3 terletak di
sebelah kiri 4,
b. 9 > 1, karena 9 terletak di
sebelah kanan 1,
c. 0 > -5 karena 0 terletak di
sebelah kanan -5.
Di
dalam bilangan bulat juga terdapat bilangan lain diantaranya:
1. Bilangan Genap : G = {2, 4, 6, 8,
10,…}
2. Bilangan Ganjil : J = {1, 3, 5,
7, 9,11…}
3. Bilangan Cacah : C = {0, 1, 2, 3,
4, …}
4. Bilangan Prima : {2, 3, 5, 7, 11,
…}
5. Bilangan Cacah Kuadrat : K = {0,
1, 4, 9, 16…}
Sifat-sifat operasi hitung pada
bilangan bulat
1. Sifat Asosiatif
Sifat
asosiatif pada penjumlahan
Jika
tiga buah bilangan bulat atau lebih di jumlahkan berlaku sifat asosiatif atau
sifat pengelompokan. Perhatikanlah contoh berikut untuk lebih jelasnya
=>
(3 + 2) + 7 = 3 + (2 + 7)
=>
5 + 7 = 3 + 9
=>
12 = 12
Jadi,
sifat asosiatif pada penjumlahan
secara umum dapat ditulis:
(a + b) + c = a + (b + c)
Sifat
asosiatif pada perkalian
Jika
tiga buah bilangan bulat atau lebih
dikalikan berlaku sifat asosiatif atau sifat pengelompokkan. Perhatikanlah
contoh berikut untuk lebih jelasnya
=>
(5 x 2) x 4 = 5 x (2 x 4)
=>
10 x 4 = 5 x 8
=>
40 = 40
Jadi,
sifat asosiatif pada perkalian secara
umum dapat ditulis:
(a x b) x c = a x (b x c)
2. Sifat Komutatif
Sifat
komutatif pada penjumlahan
Pada
penjumlahan dua buah bilangan bulat berlaku sifat komutatif atau disebut juga
sifat pertukaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:
=>
4 + 7 = 7 + 4
=>
8 = 8
Jadi,
secara umum sifat komutatif pada
penjumlahan dapat ditulis:
a + b = b + a
Sifat
komutatif pada perkalian
Perhatikan
contoh berikut:
=>
8 x 3 = 3 x 8
=>
24 = 24
Jadi,
secara umum sifat komutatif pada
perkalian dapat ditulis:
a x b = b x a
3. Sifat Distributif
(Penyebaran)
Sifat
distributif perkalian terhadap penjumlahan
Perhatikan
contoh berikut:
=>
4 x (7 + 5) = (4 x 7) + ( 4 x 5)
=>
4 x 12 = 28 + 20
=>
48 = 48
Jadi
secara umum distributif perkalian terhadap penjumlahan dapat ditulis
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
Sifat
distributif perkalian terhadap pengurangan
Perhatikan
contoh berikut:
=>
4 x (7 – 5) = (4 x 7) – ( 4 x 5)
=>
4 x 2 = 28 – 20
=>
8 = 8
Jadi,
secara umum sifat distributif
perkalian terhadap pengurangan dapat ditulis
a x (b – c) = (a x b) – (a x c)
Langganan:
Postingan (Atom)